Rabu, 24 Oktober 2018

cerita pendek tentang persahabatan sejati

                  PERSAHABATAN SEJATI YANG TIDAK                  PERPERNAH TERPISAHKAN
 
Sejak kecil saya dan Yulia adalah sahabat dekat yang selalu bermain bersama. Mereka bertemu pada satu sekolah yang sama, saat itu usia mereka masih berumur 12 tahun, hari pertama sekolah menengah pertama, saya menyapa yulia dan mengajaknya duduk bersebelahan. Sejak hari itu pun mereka tidak pernah terpisahkan. Mereka sering belajar bersama juga.
Ayah Yulia adalah seorang pekerja yang mengharuskan dirinya untuk pergi dan menetap di  kota tertentu, saat ini keluarga Yulia tinggal di Bandung, namun ia tidak pernah tahu kapan mereka akan pindah karena kadang pekerjaan itu datang tiba-tiba, bisa seminggu sebelum keberangkatan atau pun beberapa hari sebelum keberangkatan. Saat ini Yulia tinggal sudah satu tahun di Bandung, sebelumnya Yulia tinggal di Ciamis.
Saya adalah anak satu-satunya, orangtua saya sangat sibuk, jadi terkadang saya sering menginap di rumah Yulia. Saya senang sekali saat ia bertemu Yulia, karena saya kerap merasa kesepian karena sering sendiri di rumah, namun kehadiran Yulia di hidupnya sangat merubah saya menjadi anak yang lebih bahagia.
Pada suatu hari saat saya dan Yulia sedang berada dalam kelas IPS, mereka sedang membicarakan pelajaran sampai akhirnya Yulia mengganti topik.
“Uli, kata ayahku, dia akan pindah kerja ke luar negeri.” Kata Yulia.
“Yang benar? Kapan?” Tanya saya dengan bingung.
“Aku tidak tahu kapan pastinya, namun tidak lama dari sebulan.” Jawab Yulia.
Setelah beberapa hari yang normal. Tiba suatu hari yang mereka sangat hindari, yaitu hari dimana Yulia harus berpisah dengan saya. Yulia pergi tanpa sepengetahuan saya, tanpa perpisahan. saya mencari keberadaan Yulia di hari Senin itu. Mereka tidak mempunyai nomor telepon genggam, jadi mereka tidak mempunyai jalur komunikasi untuk memberi kabar. Hari senin itu saya mencari Yulia namum dia tidak ada di sekolah. Lalu, saya menanyakan kabar Yulia lewat wali kelas Yulia, ternyata saya dikabarkan bahwa Yulia telah pergi mengikuti ayahnya yang harus kerja di luar kota, saya tidak tahu pasti Yulia pergi kemana wali kelas Yulia juga tidak tahu keberadaannya.
Bertahun-tahun telah terlewati, saya pun sudah lupa tentang Yulia, ia sudah kehilangan kontak dan kabar dari Yulia. saya akhirnya lulus SMA, ia sangat bahagia untuk meneruskan kuliahnya di luar kota. saya bercerita pada orangtuanya tentang keberangkatannya ke luar kota dalam kurun waktu yang tidak panjang.
“saya sangat gugup, bu. Aku tidak tahu nanti di sana aku akan bagaimana. Tadi malam aku bermimpi tentang yulia, mimpinya kurang jelas namun seperti saat dulu kita pertama bertemu.” Kata saya dengan bingung.
“Mungkin itu suatu pertanda, ya ibu tidak tahu sih. Kamu jangan khawatir, ini kan yang kamu inginkan dari dulu.” Jelas Ibu.
“Ya sudahlah, aku tidak akan memikirkan lagi. Hanya sebuah mimpi kan.” Kata saya
saya akan berangkat meraih cita-citanya esok hari. Ia sangat gugup namun juga senang karena bisa meneruskan kuliahnya di universitas favoritnya. Pikiran saya pun bercampur aduk.
Keesokannya saya diantar oleh beberapa sahabatnya dari SMA dan tentunya orangtuanya ke mobil. saya akan menetap di sana untuk beberapa tahun. Mereka semua bersedih karena akan berpisah dengan saya untuk waktu yang lama, apalagi saya adalah seorang yang sangat mudah dikangenin:).
Sesampainya di bandung, saya naik taksi untuk pergi ke universitas tersebut. Sesampainya di sana, banyak sekali murid-murid lainnya, mereka sedang sibuk mengurus kedatangan mereka dan lain hal. Mereka juga mendapatkan kamar mereka masing-masing di asrama.
Setelah saya selesai menguruskan urusan penting setelah kedatangan, saya mengambil kunci kamar asramanya untuk menaruh barang bawaannya. Dalam satu kamar terdapat dua orang, saya tidak tahu siapa yang akan menjadi teman sekamarnya. Di sana banyak sekali orang-orang dari berbagai macam Negara, termasuk dari Indonesia, saya bukanlah satu-satunya orang Indonesia di sana.
Lulu pun menemukan kamarnya, ia langsung membuka kamarnya dan merapikan barang-barangnya, memasukan baju ke lemari dan lain hal. Setelah beberapa menit membersihkan barangnya, teman sekamar ia pun datang.
“Hi, we’re going to be a roommate for 4 years, hope it’ll be fun! My name is Yulia .” Ujar teman sekamar itu.
“Hah! Yulia! saya syeira ingat kah aku, dulu kita sering bermain bersama saat masih kecil!” Teriak saya yang kaget bahwa ia ternyata sekamar dengan yulia.
“Yang benar saja! tentu aku ingat dengan kamu. Apa kabarnya syei? Aku tidak menyangka kita dipertemukan di satu universitas yang sama!” Tanya yulia yang masih tidak habis pikir.
“Aku baik-baik saja. Kita tidak pernah ada kabar lagi ya uli, aku sangat kangen sama kamu. Mengapa waktu itu kamu tidak mengabarkan aku saat kamu ingin pergi? aku nyariin kamu seharian!” Tanya saya yang ingin tahu tentang alasan Yulia.
“syei, aku ini tidak tahu kalau aku akan pergi pada hari itu dulu. Benar-benar mendadak, ayahku baru ngasih tahu hari itu! Lu aku masih tidak percaya. Maafin aku ya syei dulu udah ninggalin kamu. Sekarang aku janji bakal ada bareng kamu terus selama kuliah ini!” Kata Yulia.
“Tentu uli, aku maafin. Yang penting sekarang kita dipertemukan lagi ya. Oh ya, kita kan abis ini bakal ada acara hari pertama, ayo kita siap-siap ya uli .” Kata saya(Syeira)
“Ok Syei!” Kata Yulia dengan singkat.
Mereka pun akhirnya dipertemukan lagi, dalam situasi yang tidak diduga sama sekali oleh mereka. Mereka pun akan melanjutkan meraih mimpi mereka bersama-sama. Karena sahabat sejati takkan terpisahkan.
Gambar terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 RANGKUMAN PENJASKES KELAS 9  Pengertian Permainan Sepak Bola   Sepak bola merupakan permainan menendang sebuah bola yang diperebutkan ...